Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

OPINI: Bonus Demografi: Memetik Ancaman Atau Potensi

Gambar
Oleh: Penny Charity Lumbanraja DIPREDIKSI, Indonesia akan memanen bonus demografi pada 2030. Bonus demografi ini merupakan peristiwa langka. Dikatakan bonus demografi, karena jumlah usia produktif lebih banyak  dari yang tidak produktif. Tetapi apakah bonus demografi ini potensi ataukah ancaman? Bappenas memperkirakan, populasi kita saat itu akan meledak hingga 305, 6 juta jiwa. Dan separuh populasi itu berada di Pulau Jawa. Bappenas memperkirakan, 17 tahun lagi, negara kita berpotensi menduduki peringkat kelima dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.  Usia produktif dalam bonus demografi yakni rentang 15-64 tahun. Jika pertumbuhan penduduk seluruhnya diberikan sebesar 100 persen, rasio usia produktif dengan non-produktif berkisar 70:30. Angka usia produktif dua kali lipat lebih dibandingkan usia tidak produktif.  Mengapa dikatakan produktif? Manusia pada rentang usia tersebut sudah dapat melakukan aktivitasnya secara rutin dan mampu menghasilk...

OPINI: Mengenal Sutopo, Pahlawan Masa Kini

Gambar
Oleh Penny Charity Lumbanraja “Penghargaan ini sangat berharga bagi saya. Namun, semua penghargaan ini tidaklah sebanding dengan perjuangan setiap insan kemanusiaan kebencanaan." ~ Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Siapa yang tidak mengenal Bapak ini? Ia berdiri di garda terdepan mengabarkan informasi soal bencana di tanah air. Ia juga menjadi pahlawan yang gigih menangkal hoaks.  Lelaki yang mengidap kanker paru stadium empat itu memiliki prestasi mengkilap. Ia memperoleh  dua penghargaan dalam Anugerah Komunikasi Indonesia 2018 dari Kementerian Komunikasi dan Informasi. Bahkan ia dinobatkan sebagai Tokoh Komunikasi Kemanusiaan dari Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).  Atas prestasi itu, Sutopo bukan besar kepala. Ia malah menunjukkan kerendahan hatinya. Sederet penghargaan tersebut justru didedikasikannya bagi semua pelaku kemanusiaan di tanah air.  Sutopo ad...

OPINI: Medan, Kota Termacet Keenam di Indonesia

Gambar
Harian Kompas (2018) mencatat, Medan menempati peringkat enam kota termacet di Indonesia. Durasi kemacetan mencapai 42 jam dalam setahun. Itu artinya, warga Medan telah menghabiskan umurnya selama dua hari penuh hanya di jalanan. Konyol sekali! Kita juga saksikan, pada jam-jam sibuk kerja, jalanan kerap diwarnai caci maki, umpatan yang diselingi riuhnya klakson dan deru mesin kendaraan. Belum lagi udara yang cemar oleh polusi. Suasana itu tentu menambah tingkat stress masyarakat pengguna jalan. Kemacetan diperparah lagi dengan pertumbuhan angka pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Volume kendaraan mengalahkan jumlah penduduk. Situs Republika.co.id (16/4) mencatat, jumlah penduduk kota Medan, sekitar 2,5 juta sementara jumlah sepeda motor mencapai 2,8 juta unit. Sedangkan rasio jumlah kendaraan pribadi dengan kendaraan umum 97,8 persen berbanding 2,2 persen. Artinya, kendaraan pribadi menyesaki jalanan umum. Data ini menjelaskan secara gamblang, feno...