CERPEN: Pria Air Pancur
http://sorotdaerah.com/pria-air-pancur/ Oleh Penny Charity Lumbanraja Aku harus pindah dari kehidupan terpuruk ini. Lingkungan lama yang tidak cocok dengan diriku, bukan karena sensasi fisik tetapi nuansa keadaan yang tidak klop dengan hati yang mungkin dapat mengganggu psikis. Orang-orang di lingkungan ini pemikirannya cukup beku dan statis. Padahal sekuleritas memaksa diri untuk peduli pada kondisi yang tidak dituntut untuk mengerjakan suatu hal yang masif. Masih hal yang biasa-biasa saja. Kebersihan, kepedulian kurang dibekali oleh orang tua terhadap anak-anak di lingkungan ini. Mau turut andil, tetapi apa daya. Persepsi lebih dahulu mengintai. Disangka gagal mendidik, padahal sedang mengerjakan ajaran budaya timur untuk punya jiwa sosialisme yang tinggi. Katanya mesti peka dan peduli, tetapi karakter tak bisa ditolerir, tak terdimensi. Jadi, mengalah sajalah. “Aku mesti pindah dari lingkungan itu”, gumam Rossy dengan helaan nafas penuh lelah di atas aspal hitam yang hangat...