PUISI: Aku tertipu
http://sorotdaerah.com/cerpen-aku-tertipu/
Oleh: Penny Charity Lumbanraja
“Bukan aku yang yang mengepulkannya di dalam hati dan pikirku”, kataku tak sadar diri.
Tiba-tiba saja semuanya itu datang bercokol sendiri.
Hidupku seperti lelucon.
Yang ada disekelilingku seolah-olah aku yang atur sendiri.
Kendatipun itu, aku mensugesti diri. Ini memang benar-benar terjadi.
Aku kehilangan sedikit saja nalarku.
Awalnya, ingin ku hempaskan semua sukaku sampai menuju pusat bumi.
Kerisik dan semilir buaian angin yang mampu menghibur diri di dalam kerobak yang membuatku tertidur bergelimpang tersapu diri.
Rasaku, ada ungkapan lain dari sekali-kali haturmu.
Kalau saja hati bersekat, kurasa tak mungkin sebegini.
Semua yang manis kurasa yang telah kulalui menutup kejut pikirku.
Bernaung di hati bahkan mungkin tertanam di dalam daging tubuhku.
Sampai terngiang di dalam tidur yang membuatku tak terasa pasti sebentar bangun lagi.
Aku jadi rasa tenang akan selalu rasa kecipuk di dada.
Mengingat setiap kaulmu di dunia maya membuat hibur yang tak sesaat.
Makanan berubah menjadi pasir, air berubah jadi lumpur, kadang agak hilang nalarku.
Aku rasa bernausea kerap ada ngiangan wajahmu yang terlintas di benakku.
Walau kata orang sungguh menyiksa karena membakar hati, tetapi tak ingin kusiram itu.
Walau sering berolak sendiri, tetapi tak ingin kurebah diri.
Sehari tak apa, dua hari pun tak apa.
Tak usah kau pala memberi madah, berburas saja cukup padaku walau hanya sekilas dan tak begitu penting padamu.
Tersontak dan cepat kembali pada lini yang sempat menikung.
Kendatipun begitu, rambutku tak berlurut memikirkan itu walau terasa sedikit masygul karena rindu yang sungguh memanah mercu hati.
Inginku mencari hemparan lalang hijau dan bersandar sepi pada nyiri teduh.
Kutolak jangan sampai parah berbilur.
Pasti sebentar saja semua keonakan memudar beralih pulih.
Hari hingga akhirnya aku berusaha berbenam sendiri bersama dengan padam api.
Aku tak harap penuh.
Tetap mujur langkahku tak berbelengkok tak beroleng pacu.
Komentar
Posting Komentar