Meninjau Agrowisata di Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia
Meninjau Agrowisata di Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia
Penny Chariti Lumbanraja
Kelapa
sawit merupakan komoditi dari sub sektor perkebunan yang banyak ditanam oleh
sebagian besar masyarakat petani di Indonesia. Luas areal dan produksi kelapa
sawit masih mendominasi dibandingkan komoditas perkebunan lainnya. Hal ini
dapat ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Komoditas
Perkebunan Tahun 2022
Komoditas |
Luas Areal (Ha) |
Produksi (Ton) |
Kelapa Sawit |
16.833.985 |
45.580.892 |
Karet |
3.826.451 |
3.135.287 |
Kopi |
1.285.778 |
794.762 |
Teh |
100.517 |
136.737 |
Tebu |
494.230 |
2.405.907 |
Sumber: BPS, (2023)
Berdasarkan
data di atas, produksi yang besar dari kelapa sawit menjadikan komoditas
unggulan subsektor perkebunan ini berperan penting dalam pembangunan ekonomi.
Dilihat dari produk-produk hilirisasinya yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
hingga mancanegara. Peluang dan prospek
pasar agroindustri ini terbuka lebar hingga pengembangan agrowisata terpadu di
perkebunan kelapa sawit. Aspek-aspek yang perlu dikenalkan kepada masyarakat
mengenai tanaman primadona tersebut, yakni cara budidaya dan pengelolaan
produknya, penggunaan teknik dan teknologi, aspek kesejarahannya, lingkungan alam
hingga sosial budaya kehidupan masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit. Pengembangan agroforestri di kelapa sawit juga dapat
lakukan yaitu dengan memadupadankan tanaman tahunan, tanaman semusim, dan
ternak/perikanan.
Tabel
2. Tiga Provinsi dengan Luas Areal Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia
Provinsi |
Luas
Areal (Ha) |
Riau |
3.494.583 |
Kalimantan
Tengah |
2.037.705 |
Sumatera
Utara |
2.018.727 |
Sumber: BPS, (2023)
Oleh
karena itu, penulis menarik sampel tentang potensi pengembangan agrowisata
perkebunan kelapa sawit di yang berada di Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, dan
Sumatera Utara. Data diperoleh dengan menggunakan mesin pencari (Google Maps)
dengan menggunakan kata kunci ‘perkebunan kelapa sawit Indonesia‘ dan meninjau
nilai peringkat dengan rentang antara 1 sampai 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan tingkat kepuasan dari pengunjung/wisatawan pada perkebunan tersebut,
yang mana data disajikan sebagaimana berikut:
Tabel
3. Pengembangan Agrowisata Kelapa Sawit
Lokasi |
Ranking |
Keterangan |
Riau |
3-3,5 |
Pengembangan
agrowisata masih minim |
Kalimantan
Tengah |
2,7-3,5 |
Pengembangan
agrowisata masih minim |
Sumatera
Utara |
3-3,5 |
Pengembangan
agrowisata masih minim |
Sumber: Data Diolah
Penulis, (2023).
Berdasarkan Tabel 3 dapat dikaji secara singkat pengembangan agrowisata kelapa sawit dengan mempertimbangkan aspek konservasi alam, dan tujuan pembangunan berkelanjutan, faktor-faktor peluang, serta kondisi cuaca dan iklim.
Tabel 4. Faktor Kondisi Pengembangan Agrowisata Kelapa Sawit
Potensi
Pengembangan |
Provinsi |
|||
Riau |
Kalimantan
Tengah |
Sumatera
Utara |
|
|
Iklim Curah Hujan (mm/tahun) |
Tropis
Basah 1700-4000 |
Tropis 2000-4000
|
Tropis 800-4000 |
|
Kapasitas
Produksi Air Bersih (%) |
63-72 |
70-78 |
72-89 |
|
Kecamatan/Kelurahan
(Jumlah) |
164/1853 |
136/1568 |
383/5736 |
|
Sumber: Data Diolah Penulis, (2023).
Sehingga
dari kondisi dan karakteristik masing-masing provinsi maka dapat ditentukan
potensi pengembangan agrowisata kelapa sawit dengan mempertimbangkan juga tujuan
pembangunan berkelanjutan yaitu Tujuan 14 (Melestarikan
dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk
pembangunan berkelanjutan) dan Tujuan 15 (Melindungi, merestorasi dan
meningkatkan pemanfaatan
berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan
degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati).
Tabel
5. Potensi Pengembangan Agrowisata Kelapa Sawit
Potensi
Pengembangan |
Provinsi |
||
Riau |
Kalimantan
Tengah |
Sumatera
Utara |
|
Tanaman
Tahunan |
√ |
√ |
√ |
Tanaman
Semusim |
√ |
√ |
√ |
Peternakan |
√ |
√ |
√ |
Perikanan |
√ |
√ |
√ |
Penelitian |
√ |
√ |
√ |
Science
Park |
√ |
√ |
√ |
Sumber: Data Diolah Penulis, (2023).
Luasan pengembangan agrowisata perkebunan kelapa sawit dapat mencapai 30-50 ha tergantung kondisi lahan perkebunan (Muryunika, 2015; Gimni, 2021).
Start-Up Pengolahan Limbah Kelapa Sawit
Hasil pengolahan limbah produksi kelapa sawit memiliki
peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Dalam BPDP (2022) menyatakan
hasil pengolahan berupa bahan baku pelepah sawit dan tandan kosong kelapa sawit
dapat diolah menjadi produk seperti lukisan, tas, sendal, cover book,
bahkan kotak tisu. Pemasaran produk-produk tersebut sudah dilakukan
melalui platform digital. Bahkan, produk-produk tersebut sudah
dikenalkan ke Tiongkok serta di berbagai pameran lain di luar negeri. Melalui
pengembangan agrowisata terpadu perkebunan kelapa sawit sekaligus dapat
mengedukasi kepada masyarakat bahwa limbah hasil pengolahan kelapa sawit dapat
dimanfaatkan kembali. Integrasi dan kolaborasi ekonomi kreatif dengan
pengembangan agrowisata terpadu diharapkan dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar perkebunan karena tidak
perlu khawatir terhadap pemasaran produk dan bisa dipasarkan saat wisatawan
berkunjung.
Kesimpulan
1.1. Produksi
dan luas areal yang besar dari kelapa sawit menjadikan komoditas
unggulan subsektor perkebunan ini berperan penting dalam pembangunan ekonomi
melalui pengembangan agrowisata terpadu di
perkebunan kelapa sawit.
2. 2. Provinsi-provinsi
di Indonesia yang berpotensi dalam pengembangan agrowisata perkebunan kelapa
sawit yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara, melalui
tanaman tahunan, musiman, perikanan, peternakan, science park, hingga lokasi penelitian bagi peneliti, dosen, serta mahasiswa.
3.3. Integrasi dan kolaborasi ekonomi kreatif dengan pengembangan agrowisata
terpadu diharapkan dapat menambah pendapatan
masyarakat melalui hasil pengolahan limbah
produksi kelapa sawit.
Daftar Pustaka
BPDP. (2022). Startup
dan UMKM Bisa Menjangkau Pasar Global Melalui Ekspor Sawit dan Produk
Turunannya. Diakses dari https://www.bpdp.or.id/startup-dan-umkm-bisa-menjangkau-pasar-global-melalui-ekspor-sawit-dan-produk-turunannya
[16 November 2023]
Gimni. (2021). Pekebun Sawit Swadaya,
Bangun Destinasi Wisata di Tengah Perkebunan. Diakses dari https://gimni.org/pekebun-sawit-swadaya-bangun-destinasi-wisata-di-tengah-perkebunan/
[16 November 2023].
Muryunika, R. (2015). Strategi
Pengelolaan Dan Pengembangan Agroforestri Berbasis Kelapa Sawit Di Jambi.
Diakses dari https://www.uni-goettingen.de/ [16 November 2023].
Biodata Penulis
Nama : Penny Chariti Lumbanraja
Pekerjaan : ASN (Aparatur Sipil Negara)
Instansi : Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Asahan
Kontak : 085213469678
Komentar
Posting Komentar