Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

PUISI: Cinta Seasin Madu

http://sorotdaerah.com/cerpen/cinta-seasin-madu/ Oleh Penny Charity Lumbanraja Aku rasa, baru aku yang merasakan dada meletup-letup yang terbuai dalam desiran mimpi kosong tak bermakna. Titik-titik air berhamburan tumpah membasahi pangkal rambutku, mengungkap suasana hati yang terciduk di dalam sari mawar merah berlarut yang membiak sukaku. Walau aku hanya bermimpi, namun tidak hidup dalam mimpi, pungkasku mengingat kata seseorang. Walau aku takut bisa saja membagal, namun tak mudah menghempas sedikit saja senyumku kerap berwayang raut wajahmu dari kosongnya otakku. Kala lintasanmu terpandang. Ah, dari jauh saja enggan melangkah, sebab aku tak berani. Mendekat apalagi, kurasa angin menghardikku terperangah. Jika sampai bergamik pada ujung-ujung jemarimu, suhu tubuhku memanas. Aku pun membidas pada orbit langkahku yang mengarahkanku pada sesat arah. Tapi, aku tak lupa kembali pada lini arahku sepiku jauh darimu, saking tak sanggup menyembunyikan refleks bidik mataku. ...

PUISI: Aku tertipu

http://sorotdaerah.com/cerpen-aku-tertipu/ Oleh: Penny Charity Lumbanraja “Bukan aku yang yang mengepulkannya di dalam hati dan pikirku”, kataku tak sadar diri. Tiba-tiba saja semuanya itu datang bercokol sendiri. Hidupku seperti lelucon. Yang ada disekelilingku seolah-olah aku yang atur sendiri. Kendatipun itu, aku mensugesti diri. Ini memang benar-benar terjadi. Aku kehilangan sedikit saja nalarku. Awalnya, ingin ku hempaskan semua sukaku sampai menuju pusat bumi. Kerisik dan semilir buaian angin yang mampu menghibur diri di dalam kerobak yang membuatku tertidur bergelimpang tersapu diri. Rasaku, ada ungkapan lain dari sekali-kali haturmu. Kalau saja hati bersekat, kurasa tak mungkin sebegini. Semua yang manis kurasa yang telah kulalui menutup kejut pikirku. Bernaung di hati bahkan mungkin tertanam di dalam daging tubuhku. Sampai terngiang di dalam tidur yang membuatku tak terasa pasti sebentar bangun lagi. Aku jadi rasa tenang akan selalu rasa kec...

CERPEN: Pria Air Pancur

http://sorotdaerah.com/pria-air-pancur/ Oleh Penny Charity Lumbanraja Aku harus pindah dari kehidupan terpuruk ini. Lingkungan lama yang tidak cocok dengan diriku, bukan karena sensasi fisik tetapi nuansa keadaan yang tidak klop dengan hati yang mungkin dapat mengganggu psikis. Orang-orang di lingkungan ini pemikirannya cukup beku dan statis. Padahal sekuleritas memaksa diri untuk peduli pada kondisi yang tidak dituntut untuk mengerjakan suatu hal yang masif. Masih hal yang biasa-biasa saja. Kebersihan, kepedulian kurang dibekali oleh orang tua terhadap anak-anak di lingkungan ini. Mau turut andil, tetapi apa daya. Persepsi lebih dahulu mengintai. Disangka gagal mendidik, padahal sedang mengerjakan ajaran budaya timur untuk punya jiwa sosialisme yang tinggi. Katanya mesti peka dan peduli, tetapi karakter tak bisa ditolerir, tak terdimensi. Jadi, mengalah sajalah. “Aku mesti pindah dari lingkungan itu”, gumam Rossy dengan helaan nafas penuh lelah di atas aspal hitam yang hangat...

CERPEN: Pria dengan Dua Celana

http://sorotdaerah.com/pria-dengan-dua-celana/ Oleh: Penny Charity Lumbanraja Asal kalian tahu saja ceritaku masa mudaku, Nak”. Begitulah tutur Sharon, seorang pria parobaya mengawali cerita kisah pahit hidupnya kala masih berusia muda sambil memadupadankan sesendok teh gula pasir ke dalam larutan teh cinamon. “Kalian panggil opunglah sama tulang Bapakmu ini, kami dahulu bersama menderita mengecap pahitnya bersekolah tanpa dibiayai orang tuaku, tetapi nasibku lebih pahit daripada opungmu ini.”. Tawa kecil Pak Sharon kepada keempat anaknya yang duduk sambil menikmati setiap tenggakan minuman berkarbonisasi yang datang berkunjung ke rumah opungnya. Usia Pak Sharon dengan tulangnya Horas tak jauh selisihnya. Kira-kira 2 tahun saja. Horas menjadi saksi perantauan Sharon, begitu juga sebaliknya. Tangan-tangan serta intensi-intensi yang tulus keduanya berpadan menjadi satu. Ceritanya diawali dengan meninggalnya ibu yang melahirkan delapan bersaudara itu, Sharon adalah anak ketiga dari...

CERPEN: Hantu Fasilkom

http://sorotdaerah.com/hantu-fasilkom/ “Karena akan berakhir semester 6 ini, saya mau kalian semua membentuk kelompok menjadi 3 orang per kelompok untuk mengerjakan tugas sebagai nilai praktek sistem multimedia”, Tya teringat akan perintah Pak William, seorang dosen pengampu mata kuliah sistem multimedia lulusan dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat. Adapun Tya, mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu kampus negeri di Palembang. Di kelasnya tidak banyak perempuan mengambil jurusan ini. “Kita anak teknik, bro”, begitulah sahutnya ketika memproklamirkan jurusannya kepada teman-teman satu kost-annya. “Alah, sok kali lah kau, Tya. Cuma kau nya wanita di kelas itu. Tapi, gak bisa kau jadi idola. Banyak kali cakapmu”, ledek Nova kepadanya. “Sori, Nova. Kita tidak zaman cinta lingkungan”, hiburnya. “Hahah, bilang sajalah. Kau bukan tipe mereka”, ledek Nova lagi. “Eeeh, sepele anda. Akan tiba waktunya nanti. Kamu duduk tenang saja. Aku gak mau cari sensasi ajanya,...

CERPEN: Hati dan Tangan Tapak Kuda

sorotdaerah.com/hati-dan-tangan-tapak-kuda/ ENGKAU bahkan belum mengenalnya. Josephy. Gadis kelahiran Tapanuli. Berdarah Batak. Ia merantau ke kota, bukan untuk melalang buana. Tetapi, untuk melanjutkan sekolah. Tinggal bersama keluarga dari Ibu, namun, ia merasa seperti tak bersama keluarga. Kala orang berpikir bisa hidup bebas dari pandangan orangtua. Tetapi, nyatanya bagi dia tidak. Semua tidaklah seperti yang dinilai menurut pandangan orang lain. Setiap hari makan hati, bukan hanya melihat ulah beringas paman dan bibinya, anak-anaknya juga mengikuti perilaku kedua orangtuanya itu. Bahkan anak-anak tersebut dipengaruhi untuk membenci saudaranya. Semua bermula dari kesalahpahaman yang tak beralasan. Waktu itu, musimnya hujan di pertukaran waktu sore menjelang malam. Hujan mudah ditebak datangnya kala itu. Bibi menjemur pakaian yang menggunung bak tak mencuci selama seminggu. Padahal ia mencuci pakaian sekali dua hari. Dasar semuanya boros menggunakan pakaian. Kala itu Hari...

BUDAYA TIMUR VS PERSEPSI

Penny Charity Lumbanraja Mungkin,  semenjak membumingnya istilah “Baper”, orang lain jadi mensugesti diri sendiri.  “Jangan mudah merasa, kamunya yang terlalu membawa perasaan”, saya mendengar nasihat itu dari orang lain. Kadang hal itu terus membebani pikiran. Andai tak tercaplok makna istilah itu, pasti akan berbeda respon kepadanya, jikalau ia menunjukkan corak sifatnya. Yah, tidak perlu ditanyakan dan bergeming di hati. “Mengapa engkau baik sekali padaku”. Padahal budaya ketimuran mengajarkan kita memiliki sifat yang sopan, ramah dan tidak cenderung hidup lebih individualis. Padahal budaya ketimuran mengajarkan kita untuk dapat memiliki sifat toleransi tinggi, tanpa ada unsur persepsi yang mengusik pikiran.  Padahal budaya timur juga menanamkan pola pikir kita untuk tidak berpikir seperti orang-orang kuno yang kolot dan sukar untuk menerima setiap umpan baru yang positif maupun yang negatif, sehingga stimulusnya, diri ini kadang tidak dapat menyesuaikan diri a...

CERPEN: Susu Kambing Untuk Sekolah

Oleh Penny Charity Lumbanraja http://sorotdaerah.com/susu-kambing-untuk-sekolah/ Di suatu desa di daerah lahan perkebunan, hiduplah sebuah keluarga yang sangat sederhana. Sepasang suami istri, beranak 3. Si sulung yang sudah beranjak dewasa. 18 tahun kira-kira umurnya. Michael namanya. Yang kedua adalah seorang gadis. Usia mereka berdua hanya berbeda 1 tahun. Margaretha namanya. Margaretha masih duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan dengan jurusan Administrasi Keuangan di tahun akhir. Dan yang bungsu berusia 14 tahun. Sebentar lagi akan menamatkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Jadi, setiap harinya Ryan pergi dan pulang sekolah hanya berjalan kaki sepanjang 2 km menuju sekolah tercintanya itu, keluar dari daerah perkebunan karet tempat kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh. Jadi, kehidupan keluarga Pak Togar tergolong sangat sederhana. Baik pakaian, makanan, pola hidup. Namun, tidak miskin pola berpikir, Pak Togar mengajarkan...