Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

OPINI: Kiprah ASN di Era Digital

Gambar
  Kiprah ASN di Era Digital   Sudah saatnya bagi ASN untuk bertransformasi mengikuti era digital.   Eksistensi para ASN hendaknya menjadi inspirasi bagi khalayak umum. Jadi, stigma negatif tentang ASN itu pemalas, ASN itu tidak kreatif, ASN itu berpatgulipat harus segera tergerus di mata masyarakat.   Sejatinya, menjadi ASN memang sangat tidak mudah. Zaman semakin maju diiringi dengan peningkatan standar kualifikasi pegawainya. Ada persaingan ketat yang harus dimenangkan dengan menerapkan sistem digital. Harus mengalahkan puluhan hingga ribuan pelamar demi memperebutkan satu formasi. Sistem digital ini menjangkau serangkaian proses seleksi yang kompetitif. Pihak-pihak yang berlaku curang dengan mudah ditelusuri. Inilah mengapa ada penilaian istimewa bagi kemenangan menjadi ASN di era digital. Mereka tidak masuk lewat jendela.   Statistik hingga tahun 2021, ada sekitar 3.995.634 ASN aktif di Indonesia (sumber: BPS Maret 2022). Angka itu tersebar di se...

OPINI: UMKM Menembus Pasar Global

Gambar
Pandemi Covid-19 menjadi momen tangkap untuk mengadopsi skema bisnis B2B ( Business to Business ) secara masif. Pandemi ini telah menciptakan skenario parah dimana perekonomian negara turun drastis hingga 1,3 persen. Ini merupakan bencana.   Bencana transnasional membuat pemerintah harus merefleksikan sistem kebijakannya. Pengalaman pahit sepanjang sejarah menjadi pembelajaran bagi pemerintah agar dengan segera memperkuat ketahanannya dalam memanajemen bencana. Berbagai pengalaman itu harus dievaluasi untuk segera merubah sistem sehingga pemulihan perekomian dapat tercapai maksimal. Pandemi semakin berakhir, pemerintah harus beranjak kembali ke arena persaingan global.   Sebagaimana beragam riset telah dilakukan untuk menelusuri bahwa sektor UMKM berkontribusi besar dalam memperbaiki pertumbuhan nasional. Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UMKM telah menargetkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB pada tahun 2022 dapat tercapai hingga 63 persen. Bidikan ini sanga...

ARTIKEL: Mencegah Ketertinggalan Melalui Literasi

Gambar
  Penny Chariti Lumbanraja, S.Si, SE, M.Si   Tiga dekade lalu, Soedjatmoko pernah menulis tentang pengembangan mutu pendidikan karena ia memprediksi, di masa depan, bakal terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat dan sulit diatasi. Apa yang dipikirkan Soedjatmoko itu ternyata terjadi.    Idenya di masa lalu masih relevan hingga hari ini. Lihat, bagaimana kita saat ini menghadapi disrupsi di berbagai bidang, sebagai buah dari perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Di masa lalu, boleh jadi perubahan-perubahan yang terjadi sekilas dipandang remeh tetapi hal itu justru menentukan kualitas berpikir manusia masa kini. Di abad 21, dibutuhkan manusia-manusia yang dapat menangkap serta mencerna informasi dengan baik untuk mengimbangi perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya menderas. Zaman seperti ini benar-benar akan sulit dihadapi bila tidak menuruti nasihat Soedjatmoko.   Dalam pidatonya tahun 1988, Soedjatmoko menjelaskan tiga ...

ARTIKEL: Relaksasi Pajak, Bantu UMKM Bangkit

Gambar
Relaksasi Pajak, Bantu UMKM Bangkit   Ahmad, Manajer Area Restoran Simpang Margonda Kota Depok, merasa dirinya terbantu dengan adanya kebijakan relaksasi pajak. Usahanya nyaris bangkrut akibat pandemi. Berkat relaksasi pajak, usahanya mampu berdikari. Ia bisa berhemat dan mengalokasikan dana yang sebelumnya untuk pajak dialihkan ke kebutuhan lain. Ahmad adalah satu dari 5000 pelaku UMKM di Indonesia yang survive akibat adanya relaksasi pajak.   Tahun 2020, pemerintah melalui Kementrian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) PKM-44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019. Pelaku usaha dapat mengajukan pembebasan PPh final UMKM sebesar 0,5 persen. Namun, wajib pajak yang dapat menerima manfaat ini diperuntukkan bagi UMKM dengan peredaran bruto tidak lebih dari Rp4,8M per tahun.   Hal ini sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima ...

OPINI: Menjaga Ekosistem Perkoperasian Indonesia

Gambar
Menjaga Ekosistem Perkoperasian Indonesia   Penny Charity Lumbanraja   Sekian KSP (Koperasi Simpan Pinjam) ditemukan bermasalah membayarkan simpanan para anggotanya dan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem perkoperasian di Indonesia. Kejadian seperti ini sudah kerap terjadi. Kegagalan koperasi akhirnya semakin mengusik rasa kepercayaan masyarakat kita.   KSP Sejahtera Bersama adalah satu dari delapan koperasi yang saat ini tengah bermasalah karena belum menyelesaikan kewajiban (hutang) kepada anggotanya. KSP Sejahtera Bersama gagal menyimpan uang simpanan milik anggotanya yang jumlahnya sebesar Rp8,6T. Sampai sekarang, penyelesaian pembayaran kepada anggota koperasi masih dalam proses yang panjang. KSP Sejahtera Bersama baru mampu membayar sebesar Rp134,7 M. Dan angka ini masih sangat jauh dari yang harus dipenuhi.   Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Koperasi Bermasalah telah menetapkan tahapan pembayaran kewajiban yang sepatutnya dipenuhi KSP Sejahte...

OPINI: Mempertanyakan Kemerdekaan Kurikulum Merdeka

Gambar
  https://epaper.waspada.id/epaper/waspada-rabu-15-juni-2022/ Mempertanyakan Kemerdekaan Kurikulum Merdeka   Penny Charity Lumbanraja   Penerapan Kurikulum Merdeka (KM) itu sendiri membuat anak harus merdeka untuk menentukan apa peminatannya. Bila anak diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dia sukai, maka pertanyaan besarnya ialah apakah sekolah sepenuhnya siap?   Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meramu sebuah kebijakan baru mengenai kurikulum yang akan diterapkan di sekolah pasca pandemi Covid-19. KM dicanangkan untuk menggantikan kurikulum darurat yang sempat diterapkan. Kurikulum darurat hanya bersifat sementara dari kurikulum nasional yang sebelumnya berjalan selama pandemi berlangsung.   Melalui Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 yang menyatakan tentang berlakunya Kurikulum Merdeka di dalam ini dijelaskan. KM lahir akibat kekhawatiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem terhadap kondisi pendidikan ana...

OPINI: Talenta Digital Untuk Menghadapi Industri 5.0

Gambar
 Talenta Digital Untuk Menghadapi Industri 5.0 Berbeda dengan 10 tahun lalu, teknologi semakin berkembang membuat semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi. Bagaimana tidak, generasi muda dituntut harus memiliki talenta digital agar bisa menghadapi era industri 5.0. Ini menjadi investasi jangka panjang yang bernilai jual tinggi.   Manusia yang bertalenta digital kelak akan diandalkan untuk menghadapi transformasi organisasi berevolusi menuju industri 5.0. Tidak hanya berlaku di perusahaan saja melainkan organisasi-organisasi di pemerintahan. Jadi, warning-warning seperti ini sudah sepatutnya disiagakan. Perkembangan Industri 5.0 tentu bukan menjadi ketakutan melainkan potensi yang harus selalu dipersiapkan.   Talenta-talenta digital inilah kelak menjadi navigator penting yang menggerakkan ekosistem digital. Saat ini di Indonesia sendiri setiap tahunnya membutuhkan 600 ribu talenta digital. Dari jumlah itu masih sangat kurang. Jumlah ini tentu jauh berbeda denga...