Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Sejarah Ekonomi Mikro & Makro


 “cara paling mudah untuk melihat apakah sebuah model ekonomi merupakan model Klasik atau model Keynesian dapat dilihat dari asumsi yang digunakan oleh model tersebut terhadap pasar dan uang”

Ilmu ekonomi lahir karena adanya kelangkaan, dimana kebutuhan tidak dapat dicukupi oleh sumberdaya yang ada. Upaya untuk memenuhi kelangkaan tersebut mendorong munculnya benturan kepentingan antara pelakunya, hal ini karena pada dasarnya manusia itu serakah, ingin memiliki lebih dari yang lain atau dalam bahasa ekonomi disebut profit. Para pelaku ekonomi ntah itu individu, perusahaan maupun pemerintah pada prinsipnya menginginkan hal yang sama, yaitu keuntungan. Nama dan jenis keuntungan ini kemudian dibedakan menjadi gaji/upah, bunga, dividen, sewa dan pajak sesuai dengan pelaku yang memperolehnya. Pertarungan (perilaku) pelaku-pelaku dalam upaya mencukupi kelangkaan yang ada dan profit yang ingin didapatkan serta pengaruhnya masing-masing adalah tema yang dipelajari oleh ilmu ekonomi.

Kemudian pada perkembangannya kita mengenal pembedaan Ekonomi Mikro dan Makro. Pembedaan ini didasarkan pada penekanan tema pembahasan oleh para pakar ekonomi. Kelompok ekonomi mikro menekankan analisisnya pada prilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas (industri). Sedangkan kelompok ekonomi makro, fokusnya adalah bagaimana prilaku para agen ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).

Hal lain yang membedakan kedua teori ini adalah penggunaan asumsi-asumsi. Teori Ekonomi Mikro (Teori Ekonomi Klasik) memiliki asumsi bahwa struktur pasar merupakan persaingan sempurna, informasi bersifat sempurna dan simetris, input dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan keuntungan. Kemudian, teori ini juga berasumsi bahwa proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga serta uang hanya berfungsi sebagai alat transaksi. Teori Klasik menekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran saja. Paham klasik ini dipelopori oleh Adam Smith (1723-1790) melalui bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) yang diikuti oleh beberapa ekonom antara lain Jean Baptiste Say (1767-1832) yang dikenal dengan Say’s Law : “…supply creates it’s own demand…” dalam bukunya A Treatise on Political Economy (1803) hingga ekonom A.C.Pigou (1877-1959).

Sementara itu Teori Ekonomi Makro lahir sebagai kritik terhadap teori ekonomi klasik akibat terjadinya Great Depression pada periode 1929-1933. Kelompok ini dipeloporin oleh John Maynard Keynes seorang ekonom Inggris melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (1936). Kaum Keynesian berpandangan bahwa struktur pasar cenderung monopolistik, informasi tidak sempurna dan asimetris. Sementara itu input dan output yang dipertukarkan juga heterogen. Uang pun tidak hanya dipandang sebagai alat transaksi belaka namun juga sebagai penyimpan nilai yang memungkinkan uang digunakan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan melalui tindakan spekulasi. Dari asumsi-asumsi ini, Keynesian berpendapat bahwa peranan pemerintah dibutuhkan dalam mengelola perekonomian melalui instrument kebijakan fiskal dan moneter.

Berdasarkan pemahamannya, maka cara paling mudah untuk melihat apakah sebuah model ekonomi merupakan model Klasik atau model Keynesian dapat dilihat dari asumsi yang digunakan oleh model tersebut terhadap pasar dan uang. Bila pasar diasumsikan berstruktur persaingan sempurna sehingga intervensi pemerintah hampir tidak dibutuhkan, dan uang bersifat netral maka dapat disimpulkan model tersebut adalah model klasik. Sebaliknya bila pasar diasumsikan berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak netral dan campur tangan pemerintah dibutuhkan dalam perekonomian maka model tersebut adalah model Keynesian.

Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Secara umum, ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Pembahasannya meliputi pemanfaatan sumber daya ekonomi bagi kehidupan masyarakat serta perilaku produsen dan konsumen dalam melakukan interaksi di pasar. Cakupan pembahasan ekonomi terbatas pada kegiatan ekonomi yang lebih sempit dan khusus.

Ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

Pengertian Ekonomi Mikro

Mikro artinya kecil, dengan demikian ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Menerangkan arti kata ekonomi mikro dengan cara mengartikan masing-masing kata secara harfiah tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dan konsep ekonomi mikro. Berdasarkan pola dan ruang lingkup analisisnya, ekonomi mikro adalah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori ekonomi mikro permasalahannya dapat dibagi dan dibedakan menjadi tiga persoalan yaitu:
  1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan? (What)
  2. Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan? (How)
  3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan? (For Whom)

Komponen Ekonomi Mikro

Interaksi di Pasar Barang

Aspek yang pertama yang diterangkan dalam teori ekonomi mikro adalah mengenai kegiatan suatu pasar barang. Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian itu merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang. Maka untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian, kita antara lain perlu memperhatikan corak operasi suatu pasar barang.
Kegiatan tawar-menawar barang dilakukan antara panjual dan pembeli atau produsen dan konsumen di pasar. Kegiatan ini dilakukan untuk membentuk harga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pembentukan harga terjadi melalui proses interaksi permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli. Kesepakatan harga akan menghasilkan harga keseimbangan. Dengan mempelajari ekonomi mikro dapat diketahui permasalahan yang terjadi dalam interaksi di pasar.

Tingkah Laku Penjual dan Pembeli

Aspek berikut yang dianalisis teori ekonomi mikro adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual di pasar. Kegiatan produsen dan konsumen dalam kegiatan ekonomi didasari oleh tujuan masing-masing. Pada ekonomi mikro ajab dibahas mengenai upaya konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dengan pendapatan yang terbatas. Sementara itu, pada perilaku produsen dibahas mengenai upaya produsen dalam memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Anggapan-anggapan yang digunakan untuk menanalisis perilaku produsen dan konsumen dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
  1. Produsen dan konsumen melakukan kegiatan ekonomi secara rasional.
  2. Konsumen berusaha untuk memperoleh kepuasan maksimal dengan dana yang terbatas.
  3. Produsen berusaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan tertentu.

Interaksi di Pasaran Faktor

Aspek penting lain yang dianalisis teori ekonomi mikro adalah interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor-faktor produksi. Pasar faktor produksi menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produsen untuk melakukan kegiatan produksi. Faktor produksi meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan kewirausahaan. Faktor-faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga konsumen. Atas penyediaan faktor-faktor produksi, rumah tangga konsumen akan memperoleh balas jasa. Pada pasar faktor produksi juga terjadi tawar-menawar antara produsen dan konsumen dalam pembentukan harga.

Sejarah Ekonomi Mikro

Teori ekonomi mikro ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik, yaitu di sekitar abad ke-18 dan abad ke -19. Diantara mereka adalah Adam Smith, David Ricardo, yang kemudian dikembangkan oleh Marshall dan Piqou. Dalam penyusunan teori ekonomi mikro, para ahli ekonomi tersebut menggunakan beberapa anggapan dasar, yaitu :
  1. Setiap subjek ekonomi umumnya selalu bertindak ekonomis rasional.
  2. Setiap subjek ekonomi memiliki informasi yang lengkap atas berbagai macam peristiwa yang terjadi di pasar.
  3. Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera beradaptasi atau mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dengan anggapan-anggapan di atas, para ahli ekonomi klasik memiliki keyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang terus menerus secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan akan tercapai kesempatan kerja penuh (full employment). Meskipun masih ada beberapa masalah ekonomi di indonesia yang patut menjadi perhatian untuk segera diselesaikan.
Konsep the invisible hand dari Adam Smith menjelaskan bahwa dalam perekonomian bebas (tanpa campur tangan  pemerintah) perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangan melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar.
Dalam perkembangan zaman, permasalahan ekonomi mikro mulai muncul. Tidak setiap masalah baru tersebut dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Hal ini disebut dengan kegagalan pasar (market failure).
Contoh kegagalan pasar adalah pengadaan barang publik (barang yang penggunaannya secara bersama) seperti  jalan raya. Produsen (kontraktor) tidak akan membangun jalan raya secara gratis. Dengan demikian maka pembangunan jalan raya diambil alih oleh pemerintah dengan menggunakan dana APBN.

Analisa Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro adalah suatu sistem yang mempelajari kegiatan ekonomi individu, yaitu individu yang posisinya sebagai konsumen dan juga individu sebagai pemilik faktor produksi, maupun individu sebagai produsen.
Analisa ekonomi mikro dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Teori harga, yaitu melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang jasa didalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya: struktur pasar, elastisitas penawaran, serta permintaan dan sebagainya. Teori harga membahas tentang:
  • Proses pembentukan harga dipengaruhi oleh interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa dalam suatu pasar;
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran,
  • Hubungan antara harga permintaan dan penawaran
  • Bentuk-bentuk pasar
  • Menganalisa konsep elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
2. Teori Produksi, yaitu menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga mencapai tingkat laba maksimum. Teori produksi menganalisa tentang:
  • Masalah biaya produksi
  • Tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi produsen
  • Kombinasi faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba mksimum tercapai.
3. Teori Distribusi, yaitu membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari pengusaha. Teori distribusi membahas tentang:
  • Faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja
  • Tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal
  • Tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha

Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan. Ekonomi juga mengkaji tingkah laku pembeli dan penjual dan juga interaksi di pasar faktor produksi.
Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi hal-hal berikut ini:
  1. Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
  2. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
  3. Teori perilaku konsumen.
  4. Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
  5. Pasar persaingan sempurna.
  6. Pasar monopoli.
  7. Pasar oligopoli.
  8. Pasar persaingan monopolistik.
  9. Permintaan akan input.
  10. Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.

Penerapan Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan.
Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

tujuan ekonomi makro dan mikro

  • ilmu ekonomi makro
mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam linkup kecil.misalnya harga barang, permintaan dan penawaran sejumlah barang, perilaku konsumen dan produsen,produksi, konsumsi, distribusi, biaya dan laba/rugi perusahaan serta rumah tangga
tujuan ekonomi makro adalah sebagai berikut :
  1. mengnalisa sejauh mana penggunaan sumber daya di dalam kegiatan perekonomian
  2. menganalisa kestabilan perekonomian khususnya bidang moneter
  3. menganalisa pertumbuhan perekonomian
  • ilmu ekonomi mikro
mempelajari variabel-variabel secara keseluruhan (agregat). variable yang dipelajari antara lain pendapatan nasional,kesempatan kerja atau pengangguran, jumlah uang yang beredar, laju inflasi,pertumbuhan perekonomian , investasi, dan neraca pembayran internasional
tujuan ekonomi makro adalah sebagai berikut:
  1. menganalisa mekanisme pasar yang membentuk harga relatif kepada produk barang dan jasa
  2. menganalisa kegagalan pasar
3 fungsi penting pemerintah dalam perekonomian
  1. fungsi alokasi
  2. fungsi distribusi
  3. fungsi stabilisasi
  4. fungsi alokasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjadwalan Proyek dengan Jaringan PERT/CPM