Surat Pembaca: Bilqis yang Rendah Hati, Si Penakluk Juara Dunia
Oleh: Penny Charity Lumbanraja
Bilqis Prasista kini jadi buah bibir. Namanya melambung di jagat maya usai mengalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia, Akane Yamaquci, yang berkebangsaan Jepang,
Betapa tidak, Bilqis yang berada di peringkat 333 dunia dengan sangat apik memaksa atlet Jepang itu harus mengaku kalah dalam dua set.
Uniknya, sejak awal, gadis kelahiran tahun 2003 itu tidak dijagokan melawan Yamaguci yang terkenal sangat lihai menghadapi serangan-serangan mematikan. Bilqis bahkan tidak dimasukkan dalam daftar atlet andalan. Namun, perempuan berperangai kalem ini, dipercayai menjadi wakil Indonesia pertama untuk melawan Yamaguci.
Bilqis terlihat sangat tenang di sepanjang pertandingan. Ia menjaga rapat skornya dengan lawannya. Dengan bermain tenang, ia berhasil membuat lawannya pontang-panting mengembalikan bola dan sukses menambah poin demi poin. Keberhasilannya mengumpulkan poin per poin tak membuatnya jumawa. Setiap kali suttlecock mendarat di area lawan, ekspresi Bilqis datar saja. Tidak ada kesan merasa hebat. Biasa saja.
Bahkan saat mengakhiri set kedua dengan sangat tak terduga, responnya juga datar sekali. Dia tak merasa telah mengalahkan juara satu dunia. Ia berjalan ke tepi lapangan untuk menyalam pelatihnya. Bilqis tak merasa harus dielu-elukan setelah berhasil mengungguli atlet jawara asal Negeri Matahari Terbit itu.
Ketika diwawancarai wartawan soal kemenangannya itu, Bilqis juga terlihat biasa saja. Ia memberi pernyataan datar. Dia hanya melontarkan kalimat,“Enggak nyangka bisa menang." Tidak ada yang kata-kata yang terkesan wah. Ekspresinya pun begitu-begitu saja. Simpel.
Meskipun orang tua Bilqis merupakan legenda juara dunia, ia juga tidak gembar-gembor. Gadis kelahiran Magelang itu tampil biasa seperti lazimnya remaja. Sorotan kamera wartawan tidak membuatnya silau mata sehingga harus bersikap pongah. Bilqis sangat rendah hati, sehingga tak heran para netizen menaruh harap padanya sebagai penerus legenda Bulu Tangkis Susi Susanti.
Penutup
Bilqis menjadi potret remaja Indonesia masa kini. Ia membuktikan ke mata dunia bahwa remaja Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Publik tanah air bangga, Bilqis memberi secercah harapan bahwa masa depan bulu tangkis kita akan kembali berjaya.
Semoga Bilgis terus berkiprah gilang-gemilang bahkan bisa menjadi juara dunia seperti Susi Susanti, sembari tetap mempertahankan kerendahan hatinya. Bagi atlet lain, kiranya bisa terus menorehkan prestasi di bidang gelutan masing-masing dan tetap rendah hati.
(*) Penulis adalah Pegiat Perkamen (Perhimpunan Suka Menulis)
Telah terbit di Koran Analisa tanggal 20 Juni 2022
https://analisadaily.com/e-paper/2022-06-20/files/assets/basic-html/index.html#12
Komentar
Posting Komentar