OPINI: Mahasiswa dan Ekonomi Lokal
Penny Charity Lumbanraja
Mahasiswa kurang menyadari sesungguhnya mereka merupakan aktor yang dapat mengubah kualitas ekonomi negara. Berawal dari kehidupan di sekitar mereka, pengembangan potensi ekonomi lokal justru dapat terwujud dengan adanya peran mahasiswa di dalam. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dengan bebas dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.
Agenda penting saat ini adalah bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan program yang telah dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim tersebut dengan baik. Elaborasi antara pemerintah dengan mahasiswa senantiasa membawa manfaat berantai karena bisa menciptakan iklim perekonomian masyarakat menjadi lebih berkembang. Adanya keterlibatan dalam program kreativitas masyarakat, mereka dapat memperhatikan potensi lokal untuk didongkrak menjadi sumber ekonomi lokal tersebut.
Mahasiswa menjadi katalisator yang dapat mengunggulkan potensi lokal supaya memiliki nilai jual dan mampu bersaing dengan keberagaman lokal lainnya. Mahasiswa dapat menelusuri kelebihan yang ada di sekitarnya. Sebagai kaum intelektual, bukan menjadi hal yang sulit untuk menyisir peluang lokal. Serangkaian arus informasi yang ada menjadi amunisi untuk menciptakan potensi lokal menjadi kebutuhan dasar yang paling dicari-cari oleh konsumennya. Penting untuk diperhatikan, sasaran utamanya adalah konsumen akhir.
Tantangannya saat ini, mahasiswa tidak mengetahui apa potensi yang ada di dalam dirinya. Mereka memaknai sebuah bakat harus memiliki arti yang luar biasa dan bersikap pesimis dengan kemampuan diri sendiri. Bakat yang tidak dikembangkan tentu akan mengendap dengan sia-sia. Dilematis demikian selalu menjadi persoalan yang klasik. Padahal produk paling nyata yang diperoleh saat mengejar ilmu di perguruan tinggi ialah bagaimana ketika tamat nanti, mahasiswa dapat berguna bagi kehidupannya terlebih-lebih bagi masyarakat dan negara.
Alam telah menyajikan sumber dayanya, mahasiswa dapat berangkat dari keadaan pandemi saat ini yang tengah terjadi di Indonesia. Meskipun program vaksinasi sedang berjalan, keadaaan pandemi menuntut masyarakatnya untuk bekerja keras agar bisa mempertahankan hidup. Pandemi hingga varian virus yang terus bermutasi membuat arus perekonomian Indonesia masih berada dalam kesulitan. Menyikapi kondisi pandemi ini dibutuhkan inovasi agar kondisi ekonomi masyarakat tidak semakin terjerembab.
Ancaman inflasi bisa menembus hingga 5 persen, meskipun minat konsumsi masyarakat mulai naik namun harga kebutuhan pokok ke depannya tidak sejalan dengan perolehan upah masyarakat. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah cenderung menurun. Kalau daya konsumsi masyarakat menurun tentu akan berdampak penuh pada pertumbuhan nasional.
Belum lagi dampak tapering off yang mengartikan dana asing keluar sehingga mengganggu stabilitas moneter Indonesia. Efek tapering off membuat guncangan di sektor keuangan disertai adanya penyusutan nilai tukar. Untuk mengendalikan nilai tukar Indonesia yang mengalami penyusutan, dampaknya suku bunga pinjaman mengalami kenaikan.
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan dapat memberikan kemajuan hajat hidup masyarakat. Gagasan ini memang mudahnya diungkapkan dengan kata-kata tetapi sangat sulit diwujudnyatakan melalui tindakan. Apalagi banyaknya pengaruh yang mengalihkan kegiatan mahasiswa menjadi kurang terarah, seperti tidak bijak dan tidak melek memanfaatkan perkembangan teknologi.
Kreativitas bukan hal yang dapat muncul dengan mudah, mahasiswa harus mencelikkan mata dengan keadaan sekarang. Pandemi dan terbatasnya penawaran tenaga kerja membuat saban hari semakin banyak sarjanawan/i kesulitan memperoleh pekerjaan. Mahasiswa mengenyam pendidikannya cukup lama tetapi kesulitan mengetahui bakat dan keahliannya sendiri. Mau tidak mau, suka tidak suka, mahasiswa dipaksa mengetahui dan menggali keahliannya tersendiri. Hal itu penting bagi pertahanan mahasiswa tersebut.
Kerja tim dan adanya dampingan dari akademisi serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk merintis sumber daya lokal. Dampingan penuh secara berkesinambungan dari pihak yang telah memiliki pengalaman akan menjaga jatuh bangun semangat mahasiswa. Sehingga mahasiswa tetap produktif dan mereka dapat memperoleh pembelajaran sebagai modal untuk bertahan. Pandemi akan membawa kesulitan bagi mereka jika mereka dilepas arah.
Informasi yang diperoleh berdasarkan hasil World Employment and Social Outlook Trends 2022, angka pengangguran diperkirakan bakal mencapai 207 juta orang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 186 juta pada tahun 2019. Akibat pandemi, Indonesia masih mengalami krisis ekonomi dan jalan menuju pemulihan masih simpang-siur. Kita bukan sedang berandai-andai, tetapi data tersebut menavigasikan bahwa banyak tenaga kerja di Indonesia telah kehilangan pekerjaannya.
Keterbatasan jam atau belajar tatap muka dengan mahasiswa tidak membuat keterbatasan pengetahuan serta inovasi mereka. Mahasiswa dapat menyoroti hal yang benar-benar dibutuhkan saat ini dengan mengaitkan kebutuhan dasar masyarakat di tengah pandemi. Mahasiswa dapat menelusurinya baik dari segi sosial, kesehatan, pendidikan serta pangan. Dalam memberdayakan potensi lokalnya, mahasiswa harus menelusuri secara detil hal-hal apa yang paling dijaga saat ini, salah satunya soal higienitas.
Produk-produk asing mulai menjarah dan mengesampingkan produk lokal yang telah ada. Esensi mahasiswa di tengah masyarakat adalah bagaimana membuat produk lokal yang saat ini ada agar memiliki nilai dan menarik untuk dikonsumsi masyarakat lain. Dengan ini, mahasiswa berperan menumbuhkan minat konsumsi masyarakat. Perputaran ekonomi menjaga stabilitas minat konsumsi masyarakat dan berkontribusikan pada pendapatan negara.
Pemerintah tentu akan mendukung setiap kegiatan yang dirintis oleh mahasiswa. Tersebut menjadi wujud nyata program yang tengah dijalankan yaitu memperjuangkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pelaksanaan program PEN di tahun 2022 akan difokuskan untuk mendorong perekonomian melalui 4 klaster program, di antara kesehatan perlindungan masyarakat, program prioritas dan dukungan UMKM/korporasi.
Saat ini adalah waktu yang tepat bagi mahasiswa untuk berdaulat atas masa-masa pendidikannya. Termasuk di dalamnya untuk menumbuhkembangkan potensi dirinya. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menggali kemampuannya dengan baik mulai dari sekarang. Meskipun tantangan pandemi masih berlangsung, tetapi hal demikian masih dapat dimitigasi.
Pengunjingan soal pemulihan ekonomi negara haruslah disikapi bagi setiap kalangan. Program demikian bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan dari setiap pihak termasuk mahasiswa. Siapapun dapat terlibat di dalamnya dan bersinergi mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih baik sehingga penguatan perekonomian Indonesia dapat segera tercapai.
(*) Penulis adalah CPNS di Instansi Kemetrologian Pemerintah dan bergiat di PERKAMEN (Perhimpunan Suka Menulis)
Terbit: 29/01/2022
https://analisadaily.com/e-paper/2022-01-29/files/mobile/index.html#12
Komentar
Posting Komentar